Bocah Kelas Duingsewu (Familydutapost.com)-Seorang bocah umur delapan tahun tewas tenggelam didasar bendungan sungai Way Mincang, Dusun Margabatin, Pekon Pardasuka, Pringsewu, Lampung pada Senin (4/3/2024) sore.
Kapolsek Pardasuka Iptu Jumbadiyo saat dikonfirmasi awak media pada Senin (4/3/2034) malam membenarkan peritiwa tersebut.
Menurut Kapolsek, korban bernama Aqil Al Hafiz yang merupakan pelajar kelas dua Sekolah Dasar ini, tenggelam usi terperosok saat melintas di atas bendungan usai mandi disungai bersama teman-temanya sekira pukul 17.00 Wib.
Setelah terperosok dari ketinggian 3 meter korban kemudian tercebur kedalam genangan air bendungan sedalam satu setengah meter dan tidak muncul lagi.
Rekan rekan korban yang mengetahui kejadian tersebut lantas memberitahukan kepada warga sekitar.
Mendengar kabar ada anak tenggelam, sejumlah warga langsung mendatangai lokasi kejadian dan berupaya menolong korban.
Korban ditemukan warga tersangkut dibawah aliran air bendungan dalam kondisi tidak bergerak. Korban kemudian dievakusi ke klinik Agung Medika Pardasuka, namun nyawanya sudah tidak tertolong.
Kapolsek menyebut pihaknya sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara dan melakukan Olah TKP. Selain itu polisi dan tenaga medis juga sudah melakukan proses identifikasi dan pemeriksaan jasad korban.
Diungkapkan Kapolsek, dari hasil pemeriksaan medis ditubuh Korban ditemukan luka gores di bagian kaki dan dada. Luka tersebut diduga akibat benturan saat jatuh terperosok kedalam bendungan.
“Ditubuh korban memang terdapat sejumlah luka gores ringan, namun penyebab utama kematiannya diduga karena kekurangan oksigen,” bebernya.
Kapolsek menyebut jenazah korban. Sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Penyerahan ini segera dilakukan setelah keluarga korban menerima musibah tersebut dan membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan proses otopsi terhadap jasad korban.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek mengaku prihatin dan menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap keluarga korban.
Ia juga mengimbau kepada warga masyarakat khususnya para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya terutama saat diluar jam sekolah.
“Kami turut prihatin dan berduka, kami juga berharap kejadian ini jangan sampai terjadi lagi.” Tandasnya (*yustam )