Inspiratif.co.id – “Data sains di bidang kesehatan berkaitan dengan nyawa seseorang. Tugas dan tanggung jawab ini cukup besar dan membutuhkan seorang data sains yang secara teori mampu dan berpengalaman,” itulah kata Egi Safitri, S.Mat., M.Si, Dosen Prodi Sains Data Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya saat menjadi narasumber Stadium General yang diselenggarakan Prodi Sains Data Institut Teknologi Sumatera (Itera) secara daring, belum lama ini.
Menurut dia, sebuah penelitian menjelaskan bahwa tubuh manusia menghasilkan data kurang lebih 2 terabyte per hari.
“Data ini meliputi berbagai informasi, seperti aktivitas otak, aktivitas sistem tubuh, tingkat stres, detak jantung, kadar gula, dan lain-lain. Data yang besar dan kompleks ini membutuhkan teknologi canggih untuk dianalisis dan dipahami,” jelasnya.
Egi juga membeberkan terkait manfaat data sains dalam dunia kesehatan. Diantaranya mengurangi angka kegagalan dalam perawatan (malapraktik) dan meminimalkan biaya kesehatan.
“Data sains sangat berguna di bidang kesehatan dan memberikan dampak perubahan positif yang signifikan. Banyak pula industri lain seperti e-commerce, retail, pendidikan, dan lain-lain yang juga bisa diselesaikan permasalahannya dengan data sains,” tuturnya.
Hal itu disampaikan Egi–biasa dia disapa–pada Stadium General diikuti ratusan mahasiswa baik dari Itera dan IIB Darmajaya, dengan materi dari tema kuliah umum Data Menyelamatkan Nyawa “Memahami Peran Sains Data dalam Transformasi Kesehatan”.
Terpisah, Ketua Prodi Sains Data IIB Darmajaya, Hendra Kurniawan, S.Kom., M.T.I., mengatakan stadium general ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu di Itera.
“Kita melakukan implementasi dalam rangka kerjasama sharing knowledge antara dua perguruan tinggi,” ungkap dia seperti dikutip dari https://darmajaya.ac.id.
Dari kegiatan ini, lanjut dia, harapannya dapat menambah pengetahuan mahasiswa dan meningkatkan kompetensinya. “Ke depan juga akan berlanjut dengan kegiatan-kegiatan lain dalam peningkatan kualitas akademik dua perguruan tinggi dalam Prodi Sains Data,” pungkasnya. (Rls)